Detail Cantuman

Pada suatu globalisasi bisnis internasional, harga transfer menjadi satu hal yang kritis, terutama tentang perpajakan (Suandy, 2011 : 72). Akibat yang nyata dari banyaknya tersebar perusahaan multinasional yaitu kegiatan jual beli dalam lingkup besar baik barang maupun jasa maupun hak dan harta tak berwujud lainnya (Huda, 2018 : 58). Pada suatu proses jual beli atau transaksi antar anggota atau perusahaan yang berkaitan dengan penentuan harga atas suatu barang merupakan sebutan dari transfer pricing (harga transfer), terkadang dalam pelaksanaannya transfer pricing ini diartikan untuk memperkecil pajak dengan menggeser harga atau laba antar perusahaan dalam satu group (Bunyamin dan Wisanggeni, 2019 : 80). Kasus transfer pricing di Indonesia yaitu PT. Asian Agri yang diduga melakukan bentuk pelanggaran dalam hal transfer pricing. Perusahaan yang dimilki oleh Sukanto Tanoto ini telah dijatuhkan vonis oleh Mahkamah Agung. Transfer pricing adalah salah satu bentuk kecurangan yang diambil oleh perusahaan Asia Agri Grup, yaitu memasarkan hasil produksi minyak sawi mentah (Crude Palm Oil) PT. AAG ke perusahaan terafiliasi pada luar negri menggunakan harga di bawah pasar, lalu di jual kepada perusahaan lain menggunakan harga tinggi, hal tersebut membuat perusahaan sumber bisa menekan beban pajak pada dalam negeri.